HARIANBUMIAYU.COM, HARI Senin
(11/7/2016), gempabumi terjadi di Purworejo, Jawa Tengah. Hasil analisis
BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini terjadi pada pukul 00.45.35 WIB
dengan kekuatan M=3,5 Skala Richter. Episenter gempabumi ini terletak
pada koordinat 7,62 LS dan 109,92BT, tepatnya di darat pada jarak 18
kilometer arah baratlaut Kota Purworejo, pada kedalaman hiposenter 10
kilometer.
Peristiwa gempabumi Purworejo ini cukup menarik, karena meskipun
kekuatannya relatif kecil tetapi memiliki gempabumi susulan. Setelah 5
jam pasca terjadi gempabumi utama, pada pukul 06.17.50 WIB terjadi
gempabumi susulan dengan kekuatan M=2,9 Skala Richter dengan kedalaman
16 kilometer.
Kedua
kejadian gempabumi ini sebenarnya tidak dirasakan oleh warga, tetapi
karena parameter gempabumi ini didiseminasikan oleh twitter maka
peristiwa gempabumi ini menjadi menarik perhatian para wartawan dan
warga. Akhirnya beberapa pertanyaan dilontarkan warga dan wartawan ke
Stasiun Geofisika Yogyakarta dan Stasiun Geofisika Banjarnegara.
Peristiwa gempabumi Purworejo yang terjadi merupakan gempabumi kecil
(minor) berkedalaman dangkal. Jika kita perhatikan Peta Geologi Lembar
Kebumen, tampak bahwa di zona episenter ini terdiri dari lipatan dan
sesar. Lipatan ini terjadi mengikuti sumbu arah barat-timur. Sedangkan
struktur sesar yang cukup besar berarah utara-selatan, yaitu pada bagian
utara Kutoarjo yang dikenal dengan Sesar Rebung. Selain itu di bagian
utara Kutoarjo terdapat struktur sesar naik yang berarah barat-timur
dengan bagian blok selatan naik terhadap blok bagian utara.
Sehingga dengan kedalaman hiposenter 10 - 16 kilometer, maka dapat
disimpulkan bahwa gempabumi yang terjadi dipicu oleh aktivitas sesar
aktif. Struktur sesar yang diduga aktif dan membangkitkan gempabumi ini
adalah Sesar Rebung yang lokasinya sangat dekat dengan episenter
gempabumi. Jalur Sesar Rebung ini pada peta geologi tampak paralel
dengan Sungai Rebung yang melintasi Wilayah Desa Karang Tengah di
Selatan dan Wilayah Kecamatan Bruno di Utara.
Terkait dengan
peristiwa gempabumi yang terjadi, maka kepada warga masyarakat Purworejo
dihimbau agar tetap tenang, karena gempabumi ini berkekuatan kecil dan
tidak membahayakan. Berdasarkan monitoring BMKG menunjukkan bahwa hingga
saat ini gempabumi susulan sudah tidak terjadi lagi. Sehingga sangat
kecil kemungkinan akan terjadi gempabumi susulan yang kekuatannya lebih
besar.(Daryono)