Penetapan
awal puasa ini diputuskan dalam sidang Isbat di kantor Kementerian Agama,
Minggu petang (17/06), yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin. Berdasarkan hasil kesepakatan Nahdatul Ulama dan Muhamadiyah bahwa 1
Ramadhan jatuh pada hari Senin,06 Juni 2016.
Dalam
penetapan awal puasa NU dan Muhammadiyah menggunakan 2 metode yaitu metode hisab dan rukyat, bahwasanya
kedua metode ini digunakan untuk saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama
lain “Ujar Lukman Hakim dalam siaran persnya Minggu (05/06).
Selaku
Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin mengatakan bahwa “ Saya sangat
bersyukur ditahun ini tidak ada perbedaan antara NU dan Muhammadiyah didalam
menentukan hari pertama Ramadhan.
“Saya
sangat berharap nantinya pelaksanaan hari raya Idul Fitri secara bersama
sehingga kita umat Islam tidak disibukan dengan adanya perbedaan”Jelasnya.
Pimpinan
Muhammadiyah sebelumnya sudah memutuskan bahwa awal Ramadhan jatuh pada hari
Senin,06 Juni 2016, yaitu dengan menggunakan metode hisab (perhitungan, tanpa
benar benar mengamati hilal”Tambahnya.(H01/Yusfi).