(harianbumiayu.com),-Jakarta Politisi senior PDI Perjuangan
Manggara (69) merupakan satu-satunya orang PDI
Perjuangan yang paling setia kepada
Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.
Mangara meninggal di Rumah
Sakit Siloam di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan Jum’at (03/06). Dalam acara prosesi penghormatan terakhir nampak terlihat Ibu Megawati Soekarnoputri duduk ditengah bersama Puan Maharani dan Rieke Dyah Pitaloka.
Almarhum merupakan mantan
anggota DPR/MPR dan mantan Wakil Sekjen PDIP selama dua periode (2000-2005 dan
2005-2010).Menurut Hasto , Mangara menjadi saksi pertemuan-pertemuan penting
serta menjadi teman seperjuangan Ketua Umum PDIP ketika berkeliling Indonesia.
Semasa hidupnya manggara
merupakan salah satu sosok yang memiliki pemahaman terlengkap terhadap
perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri. Kesetiaan terhadap Ibu Megawati Soekarno
putri dan juga PDI Perjuangan tak diragukan lagi.
Menurut Hasto Mangara Siahaan
dikenal sebagai pejuang yang tidak pernah mengenal kata menyerah. Keberadaan
Mangara selalu berada disamping Megawati.
Manggara mengawali karir politiknya sejak 1987 termasuk mengajak Mangara dan sejumlah anak muda seperti artis Sophan Sophiaan ikut bergabung. Manggara merupakan salah satu saksi sejarah yang hidup, seluruh proses perjalanan politik Megawati hingga sampai Istana Merdeka.
Badannya yang tegap menjadi benteng terbaik Megawati Soekarnoputri menghadapi berbagai bentuk tekanan yang dilancarkan pemerintahan Orde Baru saat itu.
Manggara mengawali karir politiknya sejak 1987 termasuk mengajak Mangara dan sejumlah anak muda seperti artis Sophan Sophiaan ikut bergabung. Manggara merupakan salah satu saksi sejarah yang hidup, seluruh proses perjalanan politik Megawati hingga sampai Istana Merdeka.
Badannya yang tegap menjadi benteng terbaik Megawati Soekarnoputri menghadapi berbagai bentuk tekanan yang dilancarkan pemerintahan Orde Baru saat itu.
Megawati Soekarnoputri sangat kehilangan teman seperjuangnnya,
tak hanya ibu Megawati seluruh jajaran PDIPerjuangan merasa kehilangan.
“Ibu Megawati Soekarnoputri menginstrusikan seluruh jajaran pengurus untuk
menghormati Mangara sebagai pejuang partai “ujar Hasto.
“Seluruh rekam jejak perjuangan Mangara Siahaan juga ditulisakan didalam memoar perjuangan oleh wartawan senior beberapa waktu yang lalu menulis Buku Megawati Dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat”Tambah Hasto.(H01/Yusfi)
“Seluruh rekam jejak perjuangan Mangara Siahaan juga ditulisakan didalam memoar perjuangan oleh wartawan senior beberapa waktu yang lalu menulis Buku Megawati Dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat”Tambah Hasto.(H01/Yusfi)
Sumber: Sindo,Tempo