Oleh : Moch. Saddam Husen
Pelukan sang bayu
Pancaran hangat sang mentari
Taburan debu jalanan
Dan hembusan asap putih dari bibir ini
Menemani raga nan rapuh ini
Tuk meneteskan air mata dihadapan rerumpunan
padi
Atas hati nan telah hancur
Kerana cinta dan kasih tak mampu dilabuhkan
pada hati nan dikehendaki
Kini ku temukan jawaban atas tanya dalam hati
Atas cinta nan tak ingin mati
Kini aku telah sampai diujung penantian
Yang membikin hati terperosok dalam kehancuran
Namun tak apa
Kerana ini adalah keputusan
Yang tak pantas menjadi keputus asaan
Biarlah cinta ini bersemi dalam kesendirian
Rindu ini menggebu bersama kesunyian
Kasih ini mengalir dengan ketiadaan
Dan semua terhantarkan oleh sang bayu
Yang berjalan dan menusuk pelan sang kalbu
Inilah ujung penantian
Yang membikin cinta menemui pemberhentian
Dimana mengharuskan aku dan kamu tak lagi bersatu
Dalam cinta nan tumbuh dalam kalbu
Ya sudahlah...
Mungkin ini takdir cinta kita
Biarlah aku hanya memandang bahagiamu
Bersama kesendirian nan enggan hanya bertamu
Dan biarkan aku memeluk dan menjagamu
Lewat syair do'a-do'a nan ku panjatkan pada-Nya
Diakhir sujudku dengan kerendahan hati ini
Jalingkut-Dumeling, 15 Mei 2016
(M-1410-IO)