iklan banner

Kurniasih Butuh Uluran Tangan Pemda Maupun Dermawan


(harianbumiayu.com), Bantarkawung, - Kurniasih (40), warga Desa Jipang RT 01 RW 01 Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, tergeletak dalam kondisi mengalami kelumpuhan total.akibat kecelakaan ditabrak sepeda motor saat berjalan kaki, empat tahun yang lalu, saat ini membutuhkan pertolongan pihak Pemda Brebes maupun para dermawan.

Kondisi keluarga tidak mampu Kurniasih seorang janda beranak satu ini hanya dirawat  seadanya oleh pihak keluarganya, keprihatinan Kurniasih lumpuh total dan nyaris tak sadar selama empat tahun, tidak ada yang bisa dilakukan hanya matanya saja yang kadang berkedip," kata kakak kandungnya Ikayah saat Kurniasih ditengok oleh Kades Jipang Bahrun dan Waka Kapolsek Bumiayu, yang juga tomas Desa Jipang Aiptu Ashari dirumahnya, Jumat ,(3/05).

Ikayah menuturkan, adiknya menderita lumpuh seluruh tubuhnya, setelah mengalami kecelakaan ditabrak sepeda motor saat jalan kaki pulang kerja sebagai karyawati sebuah pabrik di Kecamatan Balaraja, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. ujarnya.

Ikayah menjelaskan saat itu, Kurniasih ketika pulang kerja sedang berjalan di pinggir dan sebuah sepeda motor yang melaju kencang menabraknya tepatnya pada 17 mei 2012 silam Akibatnya Kurniasih mengalami luka parah pada bagian kepala dan dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Kurniasih menjalani perawatan di RS Husada Insani Serang, dan dilakukan operasi pada bagian kepala  dengan membuat lubang di tempurung kepala bagian pelipis. Untuk pengobatan, Kurniasih sempat dirujuk dan dirawat di RS Rumani Semarang, Jawa Tengah, selama beberapa bulan, sampai akhirnya dibawa pulang ke rumahnya karena tidak ada perubahan hingga sekarang ingin melakukan kontrol atau berobat sudah tidak lagi memiliki dana.

Lebih lanjut diceritakan Ikayah, adiknya mengalami luka yang mengakibatkan otaknya terganggu, sehingga seluruh anggota tubuhnya dapat tak berfungsi normal. Untuk makan dan dan minum dilakukan dengan selang melalui hidungnya.

"Makannya susu dan bubur halus yang dimasukkan dengan selang lewat hidung, dan buang air kecil menggunakan selang atau kadang memakai pempes. Sedangkan buang air besar (BAB) juga sangat jarang dilakukan, bahkan seringnya harus dirangsang dengan obat. Akibat tidak dapat bergerak dan hanya tergeletak, kaki Kurniasih mengecil di bagian telapaknya.

Meski kondisi seperti itu, Ikayah dan juga keluarga lainnya tetap sabar merawat Kurniasih. Mereka tinggal di rumah yang sederhana, tinggal bersama orang tuanya, yang telah lanjut usia. Bapaknya Umin (71) dan ibunya Sutinah (65), keduanya sudah tidak memiliki pekerjaan. Padahal untuk membiayai perawatan Kurniasih, seperti membeli susu khusus, serta perlengkapan lainnya, tiap bulan menghabiskan biaya tidak kurang dari Rp 2 juta.

Walaupun Keluarga ini dengan penuh kekurangan secara, meski begitu tergolong terpelajar dan cerdas. Bahkan anaknya Kurniasih, saat ini tengah menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dengan bantuan biaya dari saudara lainnya.

Kepala Desa (Kades) Jipang, Bahrun SH membenarkan kondisi itu. Menurutnya, Kurniasih dan keluarganya patut mendapatkan perhatian dan bantuan, meski selama ini tidak pernah mengeluh atau meminta bantuan pada orang lain.
"Keluarga itu tabah dan bersahaja, meski kekurangan dan ada anggota keluarganya yang sakit tetap tidak mengeluh, apalagi meminta bantuan orang lain," kata Bahrun yang baru dilantik sebagai Kades Jipang, Kamis 12 Mei 2016 kemarin.

Dikatakan, pihaknya akan mengupayakan bantuan pada keluarga tersebut, terutama pada Ikayah yang selama ini telaten merawat Kurniasih. Perlu ada pekerjaan yang menghasilkan tapi tidak mengganggunya dalam merawat adiknya yang lumpuh itu.

Selain itu pihaknya mengharapkan diharapkan adanya bantuan dan perhatian dari pihakPemda brebes maupun para dermawan. Harapan untuk kesembuhan Kurniasih selalu ada, atau setidaknya meringankan beban keluarga tersebut.-(H09/Yoga).