iklan banner

Penemuan Bom Aktif Di Aliran Sungai Kalisat


Mortir (Foto: Fajar.co.id)
HARIANBUMIAYU.COM, TONJONG, Warga Dukuh Makamdawa Desa Galuhtimur Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes digegerkan adanya penemuan sebuah bom aktif dialiran sungai kalisat, bom mortir jenis 81 diduga peninggalan jaman perang gerilya yang ditemukan warga itu kini diamankan oleh petugas koramil 08 tonjong dan dikirim ke Makodim 0713 Brebes.

Bom yang diduga masih aktif tersebut ditemukan oleh Romy (35) warga setempat saat memancing ikan Kamis siang 18/2, awalnya Romy merasa curiga melihat benda bulat dari besi bagian ujungnya masih menanjab dibawah tanam didasar sungai, dan digalinya untuk dibawa pulang kerumah sambil mengabarkan ketetangganya atas penemuan benda tersebut, salah satu tangganya mngetahui bahwa benda itu adalah bom yang sangat berbahaya, maka Romy pada malam harinya sekitar pukul 20,00 Wib melaporkan kepada Kepala Desa, dan Kades melanjutkan laporannya ke anggota Babinsa Sertu Ali Mahfur dan  benda tersebut  sementara dibawa ke Markas Koramil 08 Tonjong untuk diamankan.

Komandan Koramil 08 Tonjong, Kapten Inf. Ngadino membenarkan adanya laporan pememuan sebuah benda bom martir diduga berbahaya, bom jenis 81  seberat 2 Kg kondisi  masih utuh dan lengkap dan sudah berkarat, ujarnya saat ditemui diruang kerjanya Jum'at 19/02/16.

Ngadino menambahkan  Untuk penelitian lebihlanjut bom tersebut pihaknya langsung dikirim ke Kodim 0713 Brebes untuk diamankan, dan pihaknya meminta serta menghimbau kepada seluruh warga masyarakat  manakala melihat benda serupa untuk segera melaporkan kepetugas dengan maksud agar tidak terjadi yang tidak diinginkan.

Dan dijelaskan Ngadino, mortir itu kemungkinan benda peninggalan jaman perang setelah kemerdekaan, mengingat penemuan barang tersebut berada diwilayah Dukuh Makam Dawa  merupakan daerah salahsatu kawasan hutan maupun persembunyian para pemberontak perang, mortir itu biasanya digunakan dengan memakai pelontar dan mortir jika meledak ketika ujungnya membentur ketanah yang keras, sedangkan mortir yang diketemukan itu tidak meledak karena jatuh ditanah yang lembek didasar, sehingga kondisi mortir yang ditemukan warga itu masih  kondisi aktif dan berbahaya bagi warga.

Sementara Kepala Desa Galuhtimur, Subandi mengakui bahwa wilayah lokasi penemuan bom tersebut dulunya merupakan salah satu tempat peristirahatan para tentara kerajaan dalam perjalanan menuju Pajajaran Jawa Barat dalam menunaikan tugas perang, katanya. –(H05/Imam).