(E Fidiyanto)
Purnama hampirlah
penuh
Di bulan lahirnya
insan suci, ia mulia
Empat belas abad
silam purnama penuh
Sambutan semesta
kepadanya
Merunduk segala
makhluk
Khidmat menanti
Empat belas abad
silam
Ia dimaki, sampai
nyawanya diganyang sepi
Di gua nyawanya
diburu
Segala makhluk
khidmat melindungi
Kecuali kebodohan
yang merugi
Purnama penuh
Selalu jadi kawan
mengingat kekasihnya
Empat belas abad silam
Sayap-sayap ribuan
malaikat
Dihamparkan untuk
jalannya
Empat belas abad
silam
Jalan kentara benderang
Atas wahyu dua
puluh dua tahun
Abadi sampai
hitungan empat belas abad
Kini, entah sampai
kapan jadi pedoman
Hati dan pikiran
adalah jawaban: kejayaan atau kehancuran
Empat belas abad,
kini...
Sebelum langit dan
bumi
Namanya abadi
Bersama kekasihnya
Yang Maha Abadi
Sajak empat belas
abad
Kutulis di meja
sepi
Purnama penuh,
diganyang sepi
Jakarta,
24/12/2015