(harianbumiayu.com), PAGUYANGAN– Sejumlah 100
Unit Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ) di Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan
yang mendapat Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2015 yang
telah rampung digarap, kini disoal warga maupun pihak lembaga desa setempat,
Pasalnya warga penerima BSPS itu masih menanyakan apakah program ini telah
selesai atau belum?
Ketua
LPM Kisro mengatakan, sebagian para penerima program BSPS ini banyak menanyakan
kejelasan perbaikan rumah mereka yang belum selesai 100 persen.
“Seperti
contoh ada rumah yang belum berlantai, belum dicat, dan belum dipasang plaflon
dan beberapa keluhan lainnya, sehingga untuk klarifikasi persoalan ini harus
ada pertemua semua pemangku kepentingan di Desa Wanatirta,” ujar Kisro
Hal
senada dikatakan wakil ketua BPD, Ali Sarjono bahwa pihak BPD melihat ada
kerancuan pada aliran dana BSPS Desa Wanatirta, dimana beberapa harga material
bangunan yang tidak realistis dan adanya catatan pengeluaran yang dikeluarkan
oleh suplayer ke beberapa fasilitator guna kepentingan pembelian material
bangunan ditempat lain.
“Padahal
setahu kami, suplayerlah yang seharusnya memenuhi kebutuhan material bangunan
untuk program BSPS ini. Kenapa bisa membeli material diluar atau ditempat lain
? Saat BPD bersama LPM mengklarifikasi ke suplayer, kami malah mendapatkan
tanggapan yang kurang enak,” katanya.
Menyikapi
kegaduhan warganya , Kades Wanatirta, H Sunu menerangkan, bahwa pada tahun 2015
lalu warganya telah mendapatkan program BSPS senilai Rp.1,3 Milyard untuk
merenovasi sejumlah 100 RTLH, namun pelaksanaanya diakui adanya keluhan dari
dari warga, terangnya
“Sebenarnya
pihak Pemdes telah mengusulkan sebanyak 300 RTLH namun yang keluar baru
100 RTLH dan itupun belum tepat sasaran,” ujar Sunu. saat ditemui diruang
kerjanya Senin,07/03/16.
Sementara
Mardiyanto S.Ag tokoh masyarakat setempat menjelaskan, program BSPS yang
dimulai sejak awal November 2015 lalu, idealnya sudah harus selesai
tetapi kenyataan di lapangan masih ada warga yang rumahnya belum seratus
persen rampung diperbaiki Dan pihaknya meminta Fasilitator Program
BSPS ini untuk segera melakukan pengecekan ketiap RTLH , agar jelas mana yang
sudah selesai dan mana yang belum.
Digarap
semestinya lebih lanjut mardiyanto menduga pelaksanaan program tersebut
banyak warga yang masih belum pahan juga kurangnya sosialisasi dari
fasilitator dan pihaknya berharap persoalan ini jangan sampai menghambat
program RTLH selanjutnya, dimana pada tahun 2016 ini rencananya akan ada progrm
yang sama untuk 1500 unit RTLH. Di desa Wanitirta - (H05/Imam).