(harianbumiayu.com),- Sirampog, Aliansi Mahasiswa Brebes Selatan (MBS) meminta Pemda Brebesuntuk segera memperbaiki Jembatan Plompong yang jadi sarana penghubung transportasi utama warga Desa Plompong, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, saat ini kondisinya sangat memperihatinkan. Oprit jembatan mengalami retak-retak akibat pergerakan tanah, dan terancam ambruk bahkan akan memakan korban jiwa.
korlap Aliansi MBS, Baqi Maulana Rizqi, mengatakan selain meminta ke pemda juga menuntut dilakukan normalisasi sungai Keruh dan pembenahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Keruh.
"Kami menuntut dilakukan percepatan perbaikan jembatan Plompong, sebelum kerusakan makin parah dan memakan korban," katanya.
Dan dijelakan pihaknya telah melakukan aksi pada Minggu 10 April 2016, menuntut agar Pemkab Brebes untuk tanggap dan segera melakukan penanganan secara serius. Aksi dilakukan karena banyaknya keluhan dari warga yang selama ini bergantung pada jembatan tersebut sebagai jalur transprotasi perekonomian warga.
Sekitar 9000 warga di Desa Plompong yang bergantung pada jembatan sepanjang hampir 100 meter yang membentang di atas sungai Keruh itu. Jika sampai jembatan itu putus, warga akan terisolir dan kesulitan jalur transportasi, karena harus memutar melalui jalur jarak tempuh yang jauh dengan melalui wilayah dua kecamatan lainnya.
Hal senada Kepala Desa Plompong, Fatoni mengatakan, kerusakan jembatan akibat adanya pergerakan tanah disekitar DAS Keruh. Pergerakan tanah yang mengakibatkan terjadinya retakan sepanjang hampir tiga km juga merusak beberapa rumah warga dan sarana pendidikan.
Lebih lanjut kades mengatakan retakan dan pergerakan tanah tersebut dipicu oleh adanya pergerakan DAS Sungai Keruh. Pergerakan tanah terus terjadi terutama jika terjadi hujan lebat. Kondisi itu pihaknya telah melaporkan ke Pemerintah Brebes melalui Kantor Kecamatan Sirampog.dengan harapan untuk segera mendapatkan penanganan serius pihak pemda brebes.
"Kami sudah melapor ke Pemkab Brebes, peninjauan telah dilakukan oleh muspika sirampog, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda penanganan oleh pemda,” tutur Fatoni saat ditemui diruang kerjanya Rabu, (13/04). –(H05/Imam).